,

PIDATO PERSUASIF, PIDATO REKREATIF

            Berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) di tengah-tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara, tetapi berbicara yang menarik (atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan berpengaruh (persuasif). Dengan kata lain, manusia mesti berbicara berdasarkan seni berbicara yang dikenal dengan istilah retorika. Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkali disamakan dengan istilah pidato. Pada kesempatan ini, kita akan sama-sama membicarakan dan berlatih bagaimana kita harus mempersiapkan dan melakukan pidato, agar pidato kita itu memiliki daya tarik, informatif, rekreatif, dan persuasiff.


PEMBAHASAN
    A.    Pidato Persuasif
Menetapkan Daya Tarik Motif
            Retorika juga sering disebut seni persuasi. Tujuan akhir pidato ialah mempengaruhi manusia. Persuasi adalah proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. Motif adalah kondisi intern yang mengatur dan menggalakkan tingkah laku menuju arah tertentu. Daya tarik yang dapat menimbulkan kondisi intern tersebut kita sebut daya tarik motif (motive appeals). Faktor-faktor yang harus diperhitungkan  oleh komunikator adalah motif biologis dan psikologis.
Unsur Emosi Sebagai Intensifikasi Daya Tarik Motif
            Menurut J.B.Watson, semua emosi merupakan hasil proses belajar, kecuali tiga: takut,berang, dan cinta. Walaupun demikian, apa yang harus ditakuti, diberangi, dan dicintai diperoleh manusia berdasarkan pengalaman dan pendidikan. Dengan demikian, emosi dapat dibuat, ditimbulkan dan dipergunakan.
            Menurut Emil Dofivat, ada tujuh penggerak emosi. Satu yang terakhir tidak kita bahas disini.
    a.       Kebencian
Kebencian, iri hati, kedengkian, kemarahan, dan dendam memegang peranan utama dalam menggerakkan manusia. Kebencian sudah lama digunakan dalam kampanya politik, baik oleh komunis maupun tokoh kapitalis. 
    b.      Rasa Belas
Pada diri manusia selalu ada perasaan simpati kepada mereka yang menderita atau korban penganiayaan. Karena itu rasa belas dapat dibangkitkan dengan emnonjolkan penderitaan korban, mendramatisasi kepaahlawanan, atau menonjolkan suasana tidak berdaya.

   c.       Unsur Seks
Unsur seks dapat ditampakkan dalam bermacam-macam cara. Pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia sudah tidak diragukan lagi. Sigmund Freud menganggap bahwa unsur seks terdapat dalam seluruh kegiatan manusia sejak kesenian, pengetahuan, politik, bahkan agama.

   d.      Hasrat Menonjol
Sebagai individu, manusia ingin “lebih” dari orang lain. Sebagai kelompok, ia pun ingin menonjol dari kelompok yang lain.
    e.       Dasar Kesusilaan
Manusia memiliki nilai-nilai batiniah yang tinggi, yang untuk itu ia rela mengabdi dan berjuang. Ia ingin berbuat sesuatu yang berarti dalam hidupnya di dunia ini.
f.       Dorongan Pengelepasan Etis
Pada sautu waktu sebagai individu atau kelompok manusia akan menderita frustasi. Frustasi ini akan menimbulakn beban hati nurani. Ia ingin melepaskan tekanan batinnya.
Faktor Penentu Kepribadian (personality Determinants)
            Teori kepribadian yang tertua dikemukakan oleh Hipocrates, bapak kedokteran yang hidup kira-kira 460 SM. Dalam uraian Galen, teori ini menyatakan bahwa kepribadian manusia ditentukan oleh empat macam cairan dalam tubuhnya. Tentu saja teori ini sama tidak ilmiahnya dengan teori Alwasim , dukun kampung. Hubungan antara bentuk tubuh dengan kepribadian yang lebih ilmiah di nyatakan oleh Ernst Kretschmer (1921) dan kemudian Sheldon, Stevens dan Tucker (1940-an). Menurut Sheldon cs, manusia dapat digolongkan dalam tiga kategori: endomorfi, mesomorfi, dan ekstomorfi.
            Teori Sheldon cs. Tidak semudah seperti yang dinyatakannya. Dalam hubungannya dengan retorika, teori Kluckhon dan Murray, barangkali amat berguna. Mereka menyebutkan empat macam penentu kepribadian: constitution (struktur jasmani), group membership (keanggotaan kelompok), role (peranan), dan situation (situasi).


PENCITRAAN (IMAGERY)
            Dalam pidato persuasif, kita harus menyentuh alat-alat indera para pendengar, sehingga mereka merasakan apa yang kita rasakan. Kita harus merangsang alat-alat indera itu dengan bahasa. Salah satu keajaiban bahasa adalah kemampuannya untuk merangsang manusia secara fisik.  Penggunaan bahasa untuk menggambarkan stimuli disebut imagery (pencitraan). Macam-macam pencitraan:
     a.       Pencitraan visual, berupaya menggambarkan objek situasi, atau peristiwa secara visual.  
   b.      Pencitraan auditif, membuat pendengar tidak hanya mendengar suara anda, tetapi juga mendengar peristiwa yang anda ceritakan.
    c.       Pencitraan cita rasa, mendorong pendengar seakan-akan ikut mengecap apa yang anda ceritakan. 
   d.      Pencitraan ciuman, membawa para pendengar untuk “mencium” bau-bau yang terdapat dalam peristiwa yang diceritakan.
   e.       Pencitraan sentuhnya, didasarkan pada perasaan yang kita alami apabila tubuh kita bersentuhan dengan objek, tubuh, atau benda.
f.       Pencitraan kinestik, menggambarkan gerakan-gerakan otot. Pendengar diharapkan memberikan reaksi empatik sehingga ikut juga menggerakkan otot-otot dalam tubuhnya.
   g.      Pencitraan organik, lapar, mual, pusing adalah perasaan yang timbul karena pencitraan organik. Monroe dan kawan-kawan menyarankan agar rincian itu tidak boleh terlalu terurai, sehingga mengganggu perasaan khalayak.

ISI PESAN PERSUASIF
1.      Menarik Perhatian
Bahan-bahan yang menarik:
Fakta Sensasional
Yang berhubungan dengan peristiwa aktual, mode, dan sebagainya
Kata-kata berona dan gaya bahasa
Kutipan dan peribahasa yang diterapkan dengan cara baru
Perbandingan, contoh, anekdot
Rangkaian pernyataan atau fakta yang mengejutkan
Ramalan
Humor
Yang berhubungan dengan orang, tempat, atau peristiwa lokal
2.      Meyakinkan
Untuk meyakinkan pendengar, kita dapat menggunakan bukti. Ada empat bukti yang harus dimasukkan dalam pidato persuasif: fakta, contoh, statistik, dan testimoni.
3.      Menyentuh atau Menggerakkan
Bahan-bahan yang menyentuh atau menggerakkan adalah bahan-bahan yang mempunyai pengaruh psikologis. Penggunaan daya tarik motif melalui tiga tahap: analisis, seleksi, adaptasi. Pertama, temukan keinginan, harapan, cita-cita khalayak tertentu. Kedua, pilihlah bahan-bahan yang sesuai dengan keinginan khalayak. Ketiga, hubungkan usulan kita dengan kebutuhan,keinginan, dan kepentingan khalayak tersebut.

    B.     Pidato Rekreatif
KARAKTERISTIK PIDATO REKREATIF
Tidak melulu melucu. Alan H. Monroe menyebut  pidato rekreatif sebagai “the speech to entertain”, pidato untuk menghibur. Anda berbicara tidak untuk menyampaikan informasi, tidak pula untuk mempengaruhi. Tujuan anda hanyalah menggembirakan, melepaskan ketegangan, menggairahkan suasana, atau sekedar memberikan selingan yang ringan setelah rangkaian acara yang melelahkan. Selama anda menyampaikan hal-hal yang menarik perhatian pendengar, mengendurkas saraf mereka, dan membuat mereka santai, maka anda sedang menyampaikan pidato rekreatif.
Pidato rekreatif disampaikan dalam beberapa situasi :
1.    Perhelatan atau pesta.
2.    Pertemuan kelompok.
3.    Jamuan makan malam.
Gembirakan diri  Anda dahulu. Anda tidak dapat menghibur orang lain, apabila kabut kesedihan menutupi wajah anda. Pidato rekreatif harus disampaikan oleh seseorang yang berwajah santai, ceria, gembira, dan easy going. Apabila hati Anda tidak dapat diarahkan kepada kegembiraan, maka jangan paksakan diri Anda untuk menghibur orang lain. Jangan-jangan, lelucon Anda malah akan membuat pendengar menangis.
Hindari rangkaian gagasan yang sulit. Pilihlah topik yang enteng, sederhana, mudah dicerna, dan susunlah topik-topik itu secara sederhana pula. Hindari gagasan-gagasan abstrak, kalimat panjang, dan kata-kata yang ambigu.
Gunakan gaya bercerita (naratif). Masukkan berbagai cerita dan anekdot. Sebaiknya Anda tidak menceritakan humor yang sudah diketahui atau terlalu sering dibicarakan. Jika perbendaharaan humor anda sedikit, kemaslah humor lama dengan cara yang orisinal dan kreatif.
Berbicaralah Singkat. Pidato rekreatif tidak mengikuti urutan berpidato yang lengkap, yakni, perhatian, kebutuhan, pemuasan, visualisasi, dan tindakan. Pidato rekreatif hanya sampai pada tahap perhatian saja, dan sangat sulit untuk mencengkram perhatian pendengan dalam jangka waktu yang lama.
TEORI-TEORI HUMOR
Ø Teori Superioritas dan Degradasi.
Kita tertawa bila menyaksikan sesuatu yang janggal (menurut Plato), atau kekeliruan dan cacat (menurut aristoteles). Objek yang membuat kita tertawa adalah objek yang ganjil, aneh, menyimpang. Kita tertawa karena merasa tidak memiliki sifat-sifat objek yang “mengelikan”. Sebagai subjek, kita mempunyai kelebihan (superioritas), dan objek tertawa kita mempunyai sifat-sifat yang rendah.
Ø Teori Bisosiasi
Teori ini dirumuskan oleh Arthur Koestler, tapi berasal dari filosof besar seperti Pascal, Kant, Spencer, dan Schopenhauer. Menurut Schopenhauer, kita tertawa bila tiba-tiba kita menyadari bahwa terdapat ketidak sesuaian antara konsep dengan realitas sebenarnya”. Ia memberikan contoh dengan sebuah kisah. Bebrapa orang sipir penjara sedang bermain kartu bersama seorang narapidana. Ternyata napi itu mengecoh mereka. Para sipir marah dan menendang napi tersebut keluar penjara.
Menurut Koestler, dalam contoh Schopenhauer ini ada dua hal yang berbenturan : napi harus dihukum di penjara, dan penipu harus ditendang ke luar. Dua hal ini benar. Namun ketika kita menyadari bahwa napi tersebut ditendang keluar penjara, kita menyadari adanya sebuah kesalahan.
Ø Teori Pelepasan Inhibisi
Teori ini diambil dari Sigmun Freud, dan bersifat terlalu “teoritis”. Kita banyak menekan ke alam bawah sadar kita pengalaman-pengalaman yang tidak enak, atau keinginan yang tidak bsa kita wujudkan. Salah satu dianyaranya adalah dorongan agresif. Dorongantersebut masuk kea lam bawah sadar dan bergabung dengan kesenangan bermain di masa kanak-kanak kita.
Bila kita lepaskan dorongan ini ke dalam bentuk yang bisa diterima masyarakat, ini namanya pelepasan inhibisi. Kita merasa senang karena melepaskan ketegangan, dan sesuatu yang menghimpit kita. Kita senang. Karena itu, kita tertawa.
TEKNIK-TEKNIK HUMOR
·      Exaggeration
Exaggeration berarti melebih-lebihkan sesuatu secara tidak proposional. Murid- murid melukiskan guru yang sedang memberikan pelajaran sebagai “hujan lokal”.
·      Parodi
Parodi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “para”, disamping, dan “olde”,lagu. Parody adalah sejenis komposisi dimana gaya suatu karya (seperti prosa, puisi, dan lagu) yang serius, ditiru denga maksud melucu. Dalam pidato rekreatif, parody dapat berupa peniruan suara dan gaya bicara seorang tokoh atau peniruan verbal terhadap karya sastra, atau karya tulis yang serius.




Contoh :                       
Taufik Adalah Mail
PEPATAH PETITIH GRES
MATA
Prospek di seberang lautan tampak
Rejeki di pelupuk mata juga tampak
PENDIDIKAN
Guru kencing berdiri
Murid mengencingi guru
·      Ironi
Ironi berasal dari bahasa Yunani eiron, “seseorang yang mengatakan lebih sedikit dari apa yang ia pikirkan. Ironi adalah menggunakan kata-kata untuk menyampaikan makna yang bertentangan dengan makna harfiahnya. Contoh : Jakarta terlihat sangat indah dengan sampah-sampahnya.
·      Barlesque
Barlesque berasal dari bahasa Itali, burlesco, lelucon, atau hal-hal yang menggelikan. Burlesque adalah teknik membuat humor dengan memperlakukan hal-hal yang seenaknya secara serius, atau hal serius secara seenaknya.
·      Perilaku Aneh Para Tokoh
Sesuai dengan teori superioritas, kita memperoleh kesenangan bila melihat sesuatu yang aneh taau ganjil pada  diri orang lain. Kesenangan itu lahir karena kita merasa superior dari objek yang kita tertawakan. Tentu saja kesenangan itu menjadi luar biasa, ketika objek yang kita tertawakan itu adalah orang-orang besar.



·      Perilaku Orang Aneh
Perilaku bangsa atau orang yang aneh selalu dijadikan bumbu –bumbu humor. Tetapi dalam pidato rekreatif, penggunaannya harus selalu dengan sangat hati-hati. Bila Anda agak ceroboh, anda bisa dihukum karena SARA.
·      Belokan Mendadak
Teknik ini Dirumuskan Monroe sebagai berikut : bawalah khalayak Anda untuk meyakini bahwa anda akan berbicara hal yang biasa, kemudian katakanlah yang sebaliknya. Sewaktu saya mengambil program doctor di UNPAD, saya belajar dengan rajin, disamping mengajar mahasiswa S2. Saya sangat dekat dengan professor dan pimpinan Fakultas pascasarjana. Otak saya juga rasanya lumayan. Karena itu, setelah bekerja keras bertahun-tahun, saya mendapat hasil yang membahagiakan. Saya di-DO. Kata terakhir  ini disebut belokan mendadak.
·      Puns
Puns adalah teknik mempermainkan kata yang mempunyai makna ganda. Contoh : Pemilu benar-benar membuat saya pilu.
ORGANISASI PESAN
Monroe menyarankan dua cara mengorganisasikan pesan rekreatif. Yang pertama, teknik satu pokok (one point speech), yaitu memusatkan pembicaraan hanya pada satu pokok saja.
Yang kedua, meniru organisasi pesan persuasif dan memperlakukannya secara main-main. Dengan kata lain, pidato kita adalah pidato persuasive yang dijadikan barlesque. Berikut ini penjelasan Monroe tentang keduanya :
Teknik Satu Pokok
Dengan teknik ini, pidato anda merupakan serangkaian ilustrasi, anekdot, serangkaian humor yang disampaikan secara cepat, dan mengandung satu gagasan utama.
Berikut ini rumusan sederhana organisasi pesan tersebut :
1.    Kisahkan cerita, atau berikan ilustrasi.
2.   Tunjukkan gagasan pokok atau pandangan yang menjadi pijakan untuk mempersatukan pembicaraan Anda.
3.    Ikuti dengan serangkaian cerita yang memperluas atau memperjelas gagasan utama.
4.    Tutup dengan mengulang kembali gagasan utam ayang telah Anda jelaskan.
Urutan Bermotif Burlesque
Ketika Anda menggunakan metode ini, pidato Anda hanya mengandung tahap perhatian saja. Tetapi, struktur pembicaraan dapat disusun berdasarkan urutan bermotif, yang mempermainkan tahap-tahap yang digunakan dalam persuasi yangs serius.
Tahap perhatian. Mulailah pembicaraan Anda dengan salah satu di antara empat cara ini: hubungkan dengan cerita lucu yang actual, buat kelucuan yang diarahkan pada pembawa acara atau siapa saja, Anda harus menunjukkan bahwa Anda hanya main-main, kisahkan cerita atau anekdot. Kemudian, hubungkan permulaan pembicaraan Anda dengan :
Tahap kebutuhan dan pemuasan. Saajikan masalah dengan serius, perbesar tingkat keseriusannya melebihi proporsinya. Kemudian, tunjukkan pemecahan masalah yang absurd, Atau, yunjukkan masalah yang absurd (seperti bahaya makan daging dengan pisau). Masukkan sejumlah anekdot lucu untuk mempertegas kejanggalan.
Tahap visualisasi. Perbesar kejanggalan itu dengan menambahkan lagi gambaran kondisi yang dilebih-lebihkan.
Tahap tindakan. Tutuplah pembicaraan anda secara cepat, dengan mempermainkan tuntuta dan tindakan yang juga dibesar-besarkan. Atau, ceritakan sebuah kisah untuk menggambarkan ironi dan argumentasi Anda, atau dengan membuat “ikhtisar” cerita Anda. Buatlah sentuhan terakhir ini pendek dan lucu.


Kesimpulan
Persuasif adalah bersifat membujuk/mengajak secara halus (supaya menjadi yakin) (http://pusatbahasa.diknas.co.id). Persuasive merupakan imbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh orator
Berdasarkan definisi diatas, persuasive sebagai proses mengubah kepercayaan atau perilaku orang lain melalui imbauan dan ajakan agar orang tersebut yakin.
Sedangkan rekreatif  adalah pidato yang tujuan utamanya adalah menyenangkan atau menghibur orang lain. Reaksi yang diinginkan adalah terhiburnya pendengar sehingga muncul suatu kegembiraan.
Namun demikian, perlu disadari bahwa dalam kenyataanya ketiga jenis pidato ini (Informatif, Persuasif, Rekreatif) tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi satu sama lain. Perbedaan diantara ketiganya semata-mata hanya terletak pada titik berat tujuan pokok pidato.

0 comments:

Posting Komentar