Sejarah Management


1.      PENDAHULUAN
            Manajemen tidak akan pernah lepas dari kegiatan manusia atau kelompok. Dalam sebuah organisasi, komunitas, kelompok, lembaga resmi, pemerintahan, lembaga pendidikan pasti membutuhkan sebuah manajemen yang bagus untuk mengatur semua aktivitas agar tersusun dan berjalan secara sistematis.
            Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
            Manajemen membutuhkan sarana (tools) yang dikenal dengan 6 M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. Sebelum membahas lebih dalam akan lebih baik jika mengetahui sedikit ulasan menganai sejarah manajemen, pengertian manajemen, fungsiny dan hal itu mencakup ke konsep-konsep manajemen sebagai pembahasan kita.

















2.       PEMBAHASAN
                               
A.   Sejarah Manajemen
Sebelum abad ke-20, terjadi 2 peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pad atahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yg akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yg spesifik & berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sbg contoh, Smith mengatakan bahwa dgn sepuluh orang perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dgn meningkatnya keterampilan & kecekatan tiap-tiap pekerja,menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, & menciptakan mesin & penemuan lain yg dpt menghemat tenaga kerja.

      Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, & lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Cina sudah diterapkan ilmu manajemen dalam pemerintahan dan kesenian Abad 1500 SM. Demikian juga yunani sudah menggunakan manajemen dalam pemerintahan tahun 1000-1200 SM. Di Babilonia 2500-2700 sebelum masehi. Di Italian dalam menggunakan pemerintahan dan dagang. Kemudian di mesir untuk membangun pyramid menggunakan ilmu manajemen tahun 3000 sampai dengan 1000 sebelum Masehi. Di romawi digunakan prinsip-prinsip organisasi tahun 600-500 SM. Kemudian,  Socrates telah menulis manajemen. Plato sudah menulis menngenai spesialisasi. Alkharabi sesudah tahun 500-1000 dan 1500 SM.[1]
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain. Dalam tahun 1970-an kesempatan manajemen berkembang lebih cepat, contohnya sebagai berikut;
1.  Masyarakat purna industri, yaitu organisasi-organisasi yang berorientasi pada jasa, merupakan bagian-bagian ekonomi yang paling dominan dan dinamis.
2. Pertumbuhan di sektor umum. Meskipun perusahaan-perusahaan yang berorientasinya mencari untung (profit-oriented) tetap penting di Amerika Serikat. Namun jasa-jasa umum, badan-badan organisasi perawatan kesehatan/health dan faktor baru ini mempunyai hempth maintenance organizations (HMO’s) dan asosiasi non-profit bertambah lebih cepat lagi.
3. Wanita dalam manajemen, perana wanita sebagai sumber manajer semakin meningkat padatahun 1970-an dan factor baru ini mempunyai dampak yang berpengaruh pada cara berpikir manajemen.

Kelompok pengetahuan yang sistematis ini tentang organisasi dan manajemen adalah produk akhir abad ke 19 dan ke 20. Sepanjang sejarah kita telah merenungkan masalah organisasi dan administrasi pemerintahan, kerajaan, dan kelompok sosial yang lainnya.
Awal kelompok pengetahuan yang sistematis ini erat kaitannya dengan revolusi industri dan lahirnya perusahaan-perusahaan ekonomi skala besar yang membutuhkan pengembangan bentuk-bentuk orgnisasi dan manajemen yang baru.
Lalu barulah sesudah lahirnya gerakan manajemen ilmiah, yaitu sesudah tulisan Max Weber tentang birokrasi dan tampilnya para ahli teori manajemen administratif, berkembanglah sekelompok pengetahuan yang sistematis tentang manajemen perusahaan dan organisasi lainnya.
A.  Manajemen sebagai ilmu 
Dikemukakan oleh Luther Gullich manajemen adalah suatu bidang pengarahan yang berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan.
Manajemen sebagai ilmu pengetahuan itu sendiri telah dipelajari sejak lama dan telah di organisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini kemudian diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori.
Fungsi manajemen sebagai ilmu pengetahuan untuk menerangkan fenomena–fenomena sehingga dapat memberikan arahan pada manajer atas apa yang harus dia kerjakan.
B.       Manajemen Sebagai Seni 
Dikemukakan oleh Henry M Boettinger manajemen adalah seni dalam mengambil keputusan artinya manajemen merupakan kemampuan, kemahiran, atau keterampilan menerapkan prinsip-prinsip serta tehnik-tehnik dalam memanfaatkan sumber daya secara berdaya guna untuk merealisasi tujuan.
Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa didalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia umumnya adalah managing (mengatur). Untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Fungsi manajemen sebagai seni adalah untuk mencapai tujuan yang nyata, mendatangkan hasil atau manfaat.
C.       Tujuan Dalam Manajemen 
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan seperti kita ketahui tujuan dalam manajemen sangat penting karena tujuan tersebut dapat :
  1. Mewujudkan suasana kerja sama yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau anggota. 
  2. Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian , kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya manyarakat bangsa dan negara. 
  3. Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat) kopetensi bekerja para anggota serta  tertunjangnya kopetensi manajerial para atasan dan anggota sebagai manajer. 
  4. Tercapainya tujuan yang lebih efektif dan efisien dalam sebuah organisasi. 
  5. Terbekalinya tenaga profesional dengan teori tentang proses dan tugas administrasi kepemimpinan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen). 
  6. Teratasinya masalah mutu pekerjaan karena 80% adalah mutu para pekerja disebabkan karena manajemen.
Berdasarkan tujuan tersebut dapat dipahami bahwa manajemen memiliki paranan penting dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sejak awal.
Organisasi adalah tempat orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah mereka sepakati bersama. Jika tujuan mereka adalah untuk mencari keuntungan maka organisasi mereka disebut perusahaan. Jika tujuan mereka untuk bermain bola maka organisasi mereka disebut organisasi sepakbola, dll. Agar organisasi itu dapat berjalan dengan baik dan efektif perlu pengelolaan, pekerjaan mengelola itu disebut manajemen dan orang yang mengelola/memimpin itu disebut manejer. Dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, jadi organisasi dan manajemen memiliki keterkaitan yang kuat.
Dalam sebuah manajemen, pemimpin organisasi mempunyai tugas untuk menciptakan struktur organisasi yang dapat mendorong bawahannya untuk bekerja keras dan mengembangkan sifat sportif.  Disamping itu juga memfasilitasi individu dan kelompok untuk bekerja sama secara efektif. Secara umum terdapat empat jenis struktur organisasi, yaitu :

a)      Struktur organisasi garis
Struktur organisasi ini menerapkan aliran wewenang langsung dari top manajemen kepada manajemen dibawahnya. Pemimipin perusahaaan memeliki kewenangan langsung dalam mengawasi bawahannya. Kelemahan model ini adalah tanggung jawab dipikul sepenuhnya oleh pemimpin perusahaan sehingga dapat terjebak pada pekerjaan yang bersifat administratif sehingga kekurangan waktu untuk memikirkan hal-hal dan rencana yang bersifat strategis. Struktur organisasi jenis ini cocok untuk peusahaan berskala kecil dan menengah.
b)      Struktur organisasi garis dan staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan antara organisasi lini dan departemen staf. Departemen staf memberikan saran kepada departemen lini. Pengambilan keputusan tetap pada departemen lini. Departemen staf hanya memberikan dukungan tekhnis khusus. Struktur organisasi ini banyak ditemukan pada perusahaan menengah dan besar
c)      Struktur organisasi fungsional
Pada struktur organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
d)      Struktur organisasi matriks
Struktur organisasi ini merupakan suatu desain struktural yang menugaskan para spesialis dari berbagai departemen fungsional untuk bekerja pada suatu proyek yang dipimpin oleh seorang manajer proyek. Manajer proyek mempunyai otoritaas terhadap slat yang terlibat. Jadi slat yang terlibat memiliki dua atasan, yaitu manajer lini dan mannajer proyek. Model ini banyak digunakan diperusahaan besar dan perusahaan multinasional.
Dan keempat  struktur organisasi tersebut semua dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi suatu organisasi. Enterpreneur harus dapat memastikan bahwa struktur organisasi yang dirancang dapat mendorong mencapai tujuan organisasi.

B.   Pengertian Manajemen
·         Andrew F. Sikulz:
Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
·         George. R. Terry:
Manajemen adalah kemampuan mengarahkan dan mencapai hasil yang diinginkan dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber daya lainnya.
·         Weihrich dan H. Koontz:
Manajemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkungan dimana orang-orang yang bekerja  sama di dalam suatu kelompok dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin.
·         Ricky W. Griffin:
Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
·         Harold Konte dan Cyril O’ Donnel:
Manajemen adalah pelaksanaan pekerjaan bersama orang lain.
·         Siagian
Manajemen adalah keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

Hersey dan Blanchad memberi arti manajemen adalah management as working with and through individuals and groups to accomplish organizational goal yaitu manajemen sebagai keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Jadi dari pengertian-pengertian manajemen menurut para ahli di atas adalah:
1.      Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai yang dilakukan melalui proses yang sistematis, terkoordinir, koperatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya;
2.      Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerjasama dalam suatu organisasi;
3.      Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggungjawab.
Konsep manajemen bisa diartikan sebagai serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan, mengendalikan, dan mengembangkan terhadap segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan[2].
                   
Dalam manajemen terdapat tiga dimensi utama[3], yaitu:
1.      Kegiatan yang dilakukan oleh seorang pengelola bersama orang lain atau kelompok
2.      Kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang lain itu mempunyai tujuan yang akan dicapai
3.      Kegiatan dilakukan dalam organisasi, sehingga tujuan yang akan dicapai tersebut merupakan tujuan organisasi
                         
C.   Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen bisa dibagi menjadi lima: perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan dan penilaian.
1.      Perencanaan
Perencanan menurut Siagian adalah “keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari pada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan”. Dengan kata lain, perencanan dapat diartikan sebagai suatu proses penetapan tujuan dan mengindentifikasi langkah-langkah yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan tersebut. Merencanakan, meliputi :
a.       Analisis sistem menyeluruh,
b.      Analisis tugas atau pekerjaan,
c.       Menentukan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan,
d.      Mengidentifikasi kebutuhan latihan,
e.       Merumuskan tujuan belajar,
f.       Mengembangkan criteria ukuran penugasan tugas.
2.      Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang atau alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dari pengeritian tersebut berarti pengorganisasian merupakan suatu alokasi pembagian pekerjaan pada unit-unit yang lebih kecil sehingga pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih mudah. Mengorganisasikan, meliputi :
a.       Mengatur sumber belajar, dan
b.      Mengimplementasikan sistem.
3.      Pemberian Motivasi
   Schermerhon, Hunt dan Osborn mendefinisikan pemberian motivasi sebagai “The process of directing and coordinating the work effort of other people to enable them to accomplish their assigned tasks successfully”. Atau proses pengarahan dan pengkoordinasian upaya orang lain agar mereka mampu mencapai tugas yang diberikan pada mereka dengan berhasil. Berdasarkan hal tersebut maka, pemberian motivasi merupakan proses penggerakan orang-orang untuk mencapai tujuan. Hal ini juga untuk memimpin yaitu meliputi :
a.       Memilih strategi mengajar yang sesuai, dan
b.      Memotivasi/mendorong peserta didik.
4.      Pengawasan
Pengawasan adalah suatu proses untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan rencana, pedoman, ketentuan, kebijakan, tujuan, dan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Pengawasan bertujuan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan, dan ketidaksesuaian yang menyebabkan tujuan organisasi tidak tercapai dengan baik. Mengawasi, meliputi:
a.       Uji coba dan menilai sistem,
b.      Memonitor secara tetap sistem belajar, dan
c.       Merevisi dan menyesuaikan.[4]
5.      Penilaian
Penilaian atau evaluasi diartikan Schermerhorn, Hunt, dan Osborn sebagai “the process of monitoring performance, comparing the actual result to the ojectives, and taking corrective action as necessary”. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa evaluasi sebagai suatu proses pengukuran dan pembandingan antara hasil-hasil yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang mestinya dapat dicapai, di sinilah dimungkinkan untuk mengetahui proses telah berjalan sesuai dengan fungsi fungsi yang diharapkan.


4.      KESIMPULAN
1.      Peristiwa ilmu manajemen, diawalai ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yg akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yg spesifik & berulang. Ia mengatakan setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Peristiwa kedua, Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari.
2.      Konsep manajemen bisa diartikan sebagai serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan, mengendalikan, dan mengembangkan terhadap segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.



Daftar Pustaka

            Anwar.2007. Manajemen Pemberdayaan Perempuan. Bandung :Alfabeta.  

D.  Kas, Fremont dan E. Rosenzweig, James. 2002. Organization and Management. (Penerjemah Drs. A Hasymi Ali, Organisasi dan Manajemen). Jakarta : Penerbit Bumi Akasara.      
            Sudjana, D. 2000. Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Falah Production.

                        Syafri Harahap, Sofyan. Manajemen kontemporer. 1996. Jakarta: PT RAJA GRAPINDO PERSADA.



[1] Sofyan syafri harahap. 1996. Manajemen kontemporer.1996. Jakarta PT RAJA GRAPINDO PERSADA. h: 36.
[2] Sudjana, D. Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Falah Production. 2000. Hal. 17
[3] Dr. Anwar. Manajemen Pemberdayaan Perempuan. Bandung :Alfabeta. 2006. hal 31
[4] Dr. Anwar. 2006. Manajemen Pemberdayaan Perempuan.Bandung : Alfabeta. H : 31-32

1 komentar: