Komunikasi |
Komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang
digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus
vokal dan sebagainya.
Dan perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung pada ketrampilan-ketrampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar, berbicara dan lain-lain) untuk membuat sukses pertukaran informasi.[1]
Dan perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung pada ketrampilan-ketrampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar, berbicara dan lain-lain) untuk membuat sukses pertukaran informasi.[1]
Manajemen komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal)
pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah,
berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator
dan konteks sosialnya (Cutlip,2007).
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement , yang memiliki arti seni melaksanakandan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. MaryParker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui oranglain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untukmencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah prosesperencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,dan sesuai dengan jadwal.
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement , yang memiliki arti seni melaksanakandan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. MaryParker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui oranglain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untukmencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah prosesperencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,dan sesuai dengan jadwal.
II.
Pengaplikasian Komunikasi dalam Manajemen
Komunikasi yang merupakan
suatu proses dengan orang sekitar disertakan maksud memberikan pengertian dan
pemahaman, ternyata dapat menghubungkan para karyawan antar perusahaan dan
latar belakang jabatan yang berbeda pula. Konsep ini memiliki unsur-unsur,
yaitu:
1) Suatu kegiatan untuk membuat seseorang paham,
2) Suatu sarana pengaliran informasi,
3) Suatu sistem bagi terjalinnya interkasi antara
individu-individu.
Pemikiran tradisional mengenai komunikasi telah banyak berubah oleh
perkembangan teknologi, yakni komunikasi tidak hanya terjadi pada dua orang
atau lebih, tetapi dapat mencakup komunikasi antara orang-orang dan mesin,
bahkan mesin dengan mesin.
Komponen-komponen
komunikasi adalah:
a.
Pengirim
atau komunikator (sender) adalah sebagai pemancar atau tempat
dimulainnya komunikasi. Pengirim pesan tersebut bisa seorang individu, kelompok
atau masyarakat yang memiliki pesan dan bertujuan untuk menyampaikannya kepada
penerima pesan.
b.
Pesan (message) pada dasarnya
mengandung infomasi yang bernilai positif dan bernilai negatif tergantung
kepada kepentingan pengerim dan penerima dengan tujuan menyampaikan pesan yang
dikirimkan melalui saluran yang tertentu.
c.
Saluran
(channel) adalah adalah alat atau jalan yang digunakan
agar pesan dapat disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima. Saluran
tersebut bisa pula berupa alat tulisan, buku, radio, televisi, film, telpon dan
lain-lain.
d.
Noise, yakni distorsi yang berpotensi mengganggu efektifitas komunikasi.
Seperti bau-bauan yang terlalu tajam, suara bising, ruangan yang pengap, dll.
e.
Penerima
atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak
lain.
f.
Umpan
balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan
yang disampaikannya.
g.
Effect,
yang dimaksud adalah komunikasi
berdampak atau pengaruh terhadap orang lain. Dampaknya bisa macam-macam, misal: cognitive (pengetahuan), affective (sikap
atau perilaku), conative (tindakan), atau campuran. Misal: dampak iklan larangan
merokok masih sebatas kognitif, dan belum tindakan. Sadar bahaya merokok, tapi
tetap saja merokok.
Menurut Lewis (1987) ada tiga sistem
komunikasi yaitu:
a. Komunikasi dari atasan kepada bawahan
(downward comunication)
Komunikasi dari
atasan kepada bawahan merupakan bagian integral dari sebuah organisasi, sebab
diterima dan dibuat oleh manajemen. Komunikasi ini menekankan pengaliran
informasi dari pimpinan kepada bawahan.
b. Komunikasi dari bawahan kepada atasan (upward
communication)
Komunikasi dari
bawahan menunjukkan suatu masukan dari bawahan kepada atasan untuk memberikan
umpan balik terhadap pelaksanaan manajemen dan melepaskan perasaan emosi dan
pemikiran pribadi.
c. Komunikasi mendatar (horizontal
communication)
Komunikasi
horizontal dikenal sebagai mendatar atau
komunokasi garis datar dan mungkin yang paling kuat dalam pengaliran informasi.
Komunikasi horizontal dalam
organisasi dapat berlangsung sesama staf dan pegawai tanpa diatur oleh
ketentuan formal organisasi atau berlangsung sesama pegawai.
I I. Unsur-unsur
komunikasi
1. Komunikator
dan Komunikan
Di
dalam proses komunikasi dikenal istilah komunikator dan komunikan. Komunikator
ialah individu atau kelompok yang mengambil prakarsa dalam mengadakan komunikasi
dengan individu atau kelompok lain yang menjadi sasarannnya. Sedangkan
Komunikan adalah obyek sasaran dari kegiatan komunikasi, yaitu pesan-pesan yang
disampaikan oleh komunikator akan diterima oleh sasarannya, yaitu komunikan.
2. Message
Unsur
ini merupakan inti atau perumusan tujuan dan maksud dari komunikator kepada
komunikan. Di dalam proses
komunikasi, unsur ini sangat menentukan di dalam mencapai “ the condition of
success in comunication”, yaitu: Menurut
Wilbur Schramm : Message harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa,
sehingga message itu dapat menarik perhatian sasaran yang dituju.
Agar
sumber dan sasaran dapat intune, menurutnya pada perencanaan ini harus
diperhatikan “timing” dan “placing”, serta diperlengkapi dengan “cue” untuk
merangsang sasaran. Jika tidak komunikasi tidak akan terjadi.
Di
sini field of experience mempunyai peranan dalam menciptakan komunikasi. Dalam
hal ini yang harus diperhatikan bukan saja berbicara dalam bahasa yang sama,
tetapi juga harus menyesuaikan diri kemampuan daya tangkap, dan sama sekali
jangan memberikan komunikasi yang over his head.
Pada
sitiuasi tertentu, response kita terhadap sesuatu kadang-kadang automatic.
Tetapi dalam situasi yang lebih rumit atau complicated, kita biasanya memilih
response apa yang harus kita berikan, dan ini adalah berdasarkan kebutuhan dan
kepentingan kita pribadi.
3. Feedback
Feedback,
yaitu arus umpan balik dalam rangka proses komunikasi. Di mana arus umpan balik
selalu diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan
komunikasi, dalam arti feedback yang menyenangkan artinya penyampaian massage
dari komunikator mendapat tanggapan yang menyenangkan dari komunikan, hingga
seterusnya terjalin hubungan yang intim dan favourable dalam komunikasi.
III.
Proses Komunikasi
a.
Proses secara primer
Proses
penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan meggunakan
lambang (simbol) sebagai media. Contohnya proses komunikasi yang
menggunakan lambang sebagai media primer adalah bahasa, isyarat, kial, gambar,
warna, dan sebagainya.
Bahasa
ialah media yang paling banyak digunakan dalam komunikasi secara efektif.
Karena hanya bahasalah yang mampu
menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain dalam bentuk ide, informasi,
atau opini. Sedangkan kial
atau gesture memang dapat menerjemahkan pikiran seseorang sehingga
terekspresikan secara fisik, namun sifatnya terbatas. Seperti mengedipkan mata,
memainkan jari, dan menggapaikan tangan yang mengisyaratkan hal tertentu saja.
Gambar
sebagai lambang dipergunakan dalam komunikasi. Dalam hal kemampuan
menerjemahkan pikiran seseorang gambar memang melebihi kial, isyarat, dan
warna, namun tetap tidak melebihi bahasa demi efektifnya komunikasi,
lambang-lambang tersebut sering dipadukan penggunaannya. Kata-kata mengandung dua jenis
pengertian. Denotatif dan
konotatif. Pengertian denotatif yang mengandung arti sebagaimana terkandung
dalam kamus dan diterima secara umum dengan bahasa dan kebudayaan yang sama.
b.
Proses komunikasi sekunder.
Proses
penyampaian pesan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua
setelah memakai lambang sebagai media pertama.
demikian
proses komunikasi secara sekunder menggunakan media yang diklasifikasikan
sebagai media massa, media nirmassa (media non-massa) seperti surat, telephon,
dan telegram yang tertuju pada satu
orang atau sejumlah orang yang relatif sedikit.
Proses
komunikasi sekunder merupakan sambungan dari komunikasi primer untuk menembus
dimensi ruang dan waktu. Dengan
IV.
Rintangan Dalam Berkomunikasi
Terdapat
tiga rintangan dalam berkomunikasi, yaitu :
1.
Rintangan
Pribadi
Adanya
hambatan pribadi yang disebabkan karena emosi, alat indera yang terganggu,
kebiasaan-kebiasaan yang berlaku pada norma atau budaya tertentu.
2.
Rintangan
Fisik
Terlalu
jauh jarak tempat berkomunikasi antara sender dan reciever. Maka dibutuhkan
media seperti telepon, alat pengeras suara, dan alat komunikasi lainnya.
3.
Rintangan
Bahasa
Kesalahan
dalam menginterpretasikan istilah kata.
V.
Konsep
dan Batas Komunikasi
Komunikasi
digunakan untuk bertukar informasi dan pikiran serta perasaan, juga untuk
memperbaiki status dan mempengaruhi orang lain. dalam lingkungan manajemen
terdapat 3 fungsi komunikasi yang penting yakni:
1. Mengumpulkan
informasi untuk pengambilan keputusan
2. Menyampaikan
keputusaan
3. Usaha
mengubah sikap
Bahasa
menjadi konsep pertama dalam komunikasi. Bahasa sangatlah penting dikarenakann
membantu menjelaskan pemikiran. Seseorang dapat menjelaskan secara jelas
pendapatnya, perasaannya, serta pemikirannya apabila memiliki perbendaharaan
kata yang memadai. Semakin banyak dia membaca maka semakin banyaklah
kosakatanya.
Gerak-gerik
juga menjadi konsep penting dalam komunikasi. Jabat tangan, kecepatan berjalan,
ketenangan gerakan dan penyampaian bahasa verbal menjadi tolak ukur dalam
menilai suasana hati dan pemikiran seseorang. Contohnya, jika seseorang
berjabat tangan maka menunjukkan rasa pertemanan; gerak jalan yang lambat
berarti pemalas dan tidak terburu-buru; gerakan yang ceroboh menunjukkan
suasana hati yang panik; dialek orang Arab jika suaranya lembut berarti
menunjukkan kelemahan dan tidak terus terang.
VI.
Permasalahan
Komunikasi dalam Manajemen
Perkembangan
minat terhadap komunikasi bukanlah hanya
dikarenakan rasa ingin tahu yang besar, namun juga disebabkan karena
kompleksitas permasalahan komunikasi dalam perindustrian dan manajemen secara
umum.
Orang yang
berperan dalam mengatur manajemen suatu perusahaan disebut sebagai manajer.
Seorang manajer bertugas dalam mengatur dan mengkoordinasi karyawannya dalam
bekerja demi mensuksesi suatu tujuan bersama. Orang yang menjabat pada posisi
ini tentunya membutuhkan kemampuan komunikasi yang bagus. Hal ini diperlukan
untuk menghindari permasalahan – permasalahan komunikasi dalam manajemen.
Berikut
permasalahan yang timbul di dunia komunikasi dalam ruang lingkup manajemen:
1. Kurangnya
informasi tentang biaya untuk
menunjukkan bidang produktivitas yang paling memerlukan perbaikan
2. Kekecewaan
pada semua tingkat manajemen karena bidang tanggungjawab yang didelegasikan
tidak dirumuskan dengan jelas
3. Komunikasi
yang buruk keatas dan kebawah
4. Tertukar
dan tidak lengkapnya informasi yang sampai dari satu pihak ke pihak lainnya
Sebab
miskomunikasi dalam manajemen:
1. Jarak
Jarak yang jauh dalam
arti harfiah, tentunya membatasi
kedekatan antar komunikator dengan komunikan. Jarak hubungan antar dua pihak
tersebut juga menjadi kendala dalam melakukan komunikasi dan mengatur suatu hal
yang melibatkan keduanya.
2. Kecepatan
Terkadang adakalanya
suatu informasi harus disampaikan manual dari satu pihak ke pihak lain tanpa
melalui media eletronik modern. Hal ini juga menjadi kendala dimana adanya reenterpretasi
konten informasi yang disampaikan, serta waktu yang ditempuh untuk sampai ke
tujuan.
3. Frekuensi
Komunikasi
Seringnya komunikasi
dilakukan tentunya menjadi suatu faktor kemungkinan lancarnya tujuan komunikasi
tersebut dapat tercapai. Semakin akrab, semakin bagus.
4. Media
Media yang dimaksudkan
disini adalah media komunikasi seperti surat, sms, telepon, email yang kadang
memang mengalami gangguan jaringan dan memiliki kelemahan tertentu sehingga
pesan tidak langsung sampai kepada komunikan
Demi mengatasi hal – hal tersebut, diperlukan adanya
komunikasi yang efektif. Fungsi organisasi yang efektif bukan bergantung pada
penukaran informasi yang maksimum melainkan yang optimum[2].
Dalam manajemen, koordinasi ialah suatu hal penting yang
tanpanya maka manajemen takkan berjalan. Koordinasi merupakan proses dimana
aktifitas-aktifitas individu – individu dan kelompok – kelompok dikaitkan satu
sama lain, dan hal ini membantu mereka untuk bekerja demi tercapainya tujuan
bersama.
B. Kesimpulan
Manajemen
komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyal untuk
memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yang sama
dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan konteks sosialnya.
Maka untuk memudahkan memahami
tentang manajemen komunikasi kita harus memahami juga definisi komunikasi dan
manajemen secara terpisah dan hal-hal dasar tentang keduanya. Misalnya
komponen-komponen komunikasi, rintangan, proses komunikasi dan bagaimana
penerapan manajemen dalam komunikasi itu sendiri.
Daftar Pustaka
Lewis, P.V. Organizational Communication. (New York: John Willey & Sons,Inc)
. 1987
Lillico,
T.M. Komunikasi Manajemen. (Jakarta:
Penerbit Erlangga). 1980.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
(Bandung:
PT. Remaja
Rosdakarya) . 2000
Sutaryo. Sosiologi Komunikasi.
(Yogyakarta: Arti Bumi Intaran). 2005
Syafaruddin. Menejemen Lembaga Pendidikan Islam.(Jakarta: Ciputat Press). 2005
Winardi. Asas – Asas Manajemen. (Bandung :Mandar Maju). 2010
0 comments:
Posting Komentar