13 SIFAT LAKI-LAKI YANG TIDAK DISUKAI WANITA


Oleh: DR. Amir Faishol Fath

13 Sifat Laki-laki yang tidak disukai para wanita



              Islamedia - Para istri atau kaum wanita adalah manusia yang juga mempunyai hak tidak suka kepada laki-laki karena beberapa sifa-sifatnya. Karena itu kaum lelaki tidak boleh egois, dan merasa benar. Melainkan juga harus memperhatikan dirinya, sehingga ia benar-benar bisa tampil sebagai seorang yang baik. Baik di mata Allah, pun baik di mata manusia, lebih-lebih baik di mata istri. Ingat bahwa istri adalah sahabat terdekat, tidak saja di dunia melainkan sampai di surga. Karena itulah perhatikan sifat-sifat berikut yang secara umum sangat tidak disukai oleh para istri atau kaum wanita. Semoga bermanfaat.

Pertama, Tidak Punya Visi

                Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas. Bahwa hidup ini diciptakan bukan semata untuk hidup. Melainkan ada tujuan mulia. Dalam pembukaan surah An Nisa’:1 Allah swt. Berfirman: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. Dalam ayat ini Allah dengan tegas menjelaskan bahwa tujuan hidup berumah tangga adalah untuk bertakwa kepada Allah. Takwa dalam arti bersungguh mentaati-Nya. Apa yang Allah haramkan benar-benar dijauhi. Dan apa yang Allah perintahkan benar ditaati.

Namun yang banyak terjadi kini, adalah bahwa banyak kaum lelaki atau para suami yang menutup-nutupi kemaksiatan. Istri tidak dianggap penting. Dosa demi dosa diperbuat di luar rumah dengan tanpa merasa takut kepada Allah. Ingat bahwa setiap dosa pasti ada kompensasinya. Jika tidak di dunia pasti di akhirat. Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang hancur karena keberanian para suami berbuat dosa. Padahal dalam masalah pernikahan Nabi saw. bersabda: “Pernikahan adalah separuh agama, maka bertakwalah pada separuh yang tersisa.”

Kedua, Kasar

        Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Ini menunjukkan bahwa tabiat wanita tidak sama dengan tabiat laki-laki. Karena itu Nabi saw. menjelaskan bahwa kalau wanita dipaksa untuk menjadi seperti laki-laki tulung rusuk itu akan patah. Dan patahnya berarti talaknya. Dari sini nampak bahwa kaum wanita mempunyai sifat ingin selalui dilindungi. Bukan diperlakukan secara kasar. Karena itu Allah memerintahkan para suami secara khusus agar menyikapi para istri dengan lemah lembut: Wa’aasyiruuhunna bil ma’ruuf (Dan sikapilah para istri itu dengan perlakuan yang baik) An Nisa: 19. Perhatikan ayat ini menggambarkan bahwa sikap seorang suami yang baik bukan yang bersikap kasar, melainkan yang lembut dan melindungi istri.

Banyak para suami yang menganggap istri sebagai sapi perahan. Ia dibantai dan disakiti seenaknya. Tanpa sedikitpun kenal belas kasihan. Mentang-mentang badannya lebih kuat lalu memukul istri seenaknya. Ingat bahwa istri juga manusia. Ciptaan Allah. Kepada binatang saja kita harus belas kasihan, apalagi kepada manusia. Nabi pernah menggambarkan seseorang yang masuk neraka karena menyikas seekor kucing, apa lagi menyiksa seorang manusia yang merdeka.

Ketiga, Sombong

           Sombong adalah sifat setan. Allah melaknat Iblis adalah karena kesombongannya. Abaa wastakbara wakaana minal kaafiriin (Al Baqarah:34). Tidak ada seorang mahlukpun yang berhak sombong, karena kesombongan hanyalah hak priogatif Allah. Allah berfirman dalam hadits Qurdsi: “Kesombongan adalah selendangku, siapa yang menandingi aku, akan aku masukkan neraka.” Wanita adalah mahluk yang lembut. Kesombongan sangat bertentangan dengan kelembutan wanita. Karena itu para istri yang baik tidak suka mempunyai suami sombong.

      Sayangnya dalam keseharian sering terjadi banyak suami merasa bisa segalanya. Sehingga ia tidak mau menganggap dan tidak mau mengingat jasa istri sama sekali. Bahkan ia tidak mau mendengarkan ucapan sang istri. Ingat bahwa sang anak lahir karena jasa kesebaran para istri. Sabar dalam mengandung selama sembilan bulan dan sabar dalam menyusui selama dua tahun. Sungguh banyak para istri yang menderita karena prilaku sombong seorang suami.

Keempat, Tertutup
.
         Kini banyak kejadian para suami menutup-nutupi perbuatannya di luar rumah. Ia tidak mau berterus terang kepada istrinya. Bila ditanya selalu jawabannya ngambang. Entah ada rapat, atau pertemuan bisnis dan lain sebagainya. Padahal tidak demikian kejadiannya. Atau ia tidak mau berterus terang mengenai penghasilannya, atau tidak mau menjelaskan untuk apa saja pengeluaran uangnya. Sikap semacam ini sungguh sangat tidak disukai kaum wanita. Banyak para istri yang tersiksa karena sikap suami yang begitu tertutup ini.

Kelima, Plinplan

         Setiap wanita sangat mendambakan seorang suami yang mempunyai pendirian. Bukan suami yang plinplan. Tetapi bukan diktator. Tegas dalam arti punya sikap dan alasan yang jelas dalam mengambil keputusan. Tetapi di saat yang sama ia bermusyawarah, lalu menentukan tindakan yang harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Inilah salah satu makna qawwam dalam firman Allah: arrijaalu qawwamuun alan nisaa’ (An Nisa’:34).

Keenam, Pembohong

            Banyak kejadian para istri tersiksa karena sang suami suka berbohong. Tidak mau jujur atas perbuatannya. Ingat sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh ke tanah. Kebohongan adalah sikap yang paling Allah benci. Bahkan Nabi menganggap kebohongan adalah sikap orang-orang yang tidak beriman. Dalam sebuah hadits Nabi pernah ditanya: hal yakdzibul mukmin (apakah ada seorang mukmin berdusta?) Nabi menjawab: Laa (tidak). Ini menunjukkan bahwa berbuat bohong adalah sikap yang bertentangan dengan iman itu sendiri.

         Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang bubar karena kebohongan para suami. Ingat bahwa para istri tidak hanya butuh uang dan kemewahan dunia. Melainkan lenbih dari itu ia ingin dihargai. Kebohongan telah menghancurkan harga diri seorang istri. Karena banyak para istri yang siap dicerai karena tidak sanggup hidup dengan para sumai pembohong.

Ketujuh, Cengeng

           Para istri ingin suami yang tegar, bukan suami yang cengeng. Benar Abu Bakar Ash Shiddiq adalah contoh suami yang selalu menangis. Tetapi ia menangis bukan karena cengeng melainkan karena sentuhan ayat-ayat Al Qur’an. Namun dalam sikap keseharian Abu Bakar jauh dari sikap cengeng. Abu Bakar sangat tegar dan penuh keberanian. Lihat sikapnya ketika menghadapi para pembangkang (murtaddin), Abu Bakar sangat tegar dan tidak sedikitpun gentar.

              Suami yang cenging cendrung nampak di depan istri serba tidak meyakinkan. Para istri suka suami yang selalu gagah tetapi tidak sombong. Gagah dalam arti penuh semangat dan tidak kenal lelah. Lebih dari itu tabah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

Kedelapan, Pengecut

         Dalam sebuah doa, Nabi saw. minta perlindungan dari sikap pengecut (a’uudzubika minal jubn), mengapa? Sebab sikap pengecut banyak menghalangi sumber-sumber kebaikan. Banyak para istri yang tertahan keinginannya karena sikap pengecut suaminya. Banyak para istri yang tersiksa karena suaminya tidak berani menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

           Para istri sangat tidak suka suami pengecut. Mereka suka pada suami yang pemberani. Sebab tantangan hidup sangat menuntut keberanian. Tetapi bukan nekad, melainkan berani dengan penuh pertimbangan yang matang.

Kesembilan, Pemalas

          Di antara doa Nabi saw. adalah minta perlindingan kepada Allah dari sikap malas: allahumma inni a’uudzubika minal ‘ajizi wal kasal , kata kasal artinya malas. Malas telah membuat seseorang tidak produktif. Banyak sumber-sumber rejeki yang tertutup karena kemalasan seorang suami. Malas sering kali membuat rumah tangga menjadi sempit dan terjepit. Para istri sangat tidak suka kepada seorang suami pemalas. Sebab keberadaanya di rumah bukan memecahkan masalah melainkan menambah permasalah. Seringkali sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan karena malasnya seorang suami.

Kesepuluh, Cuek Pada Anak

          Mendidik anak tidak saja tanggung jawab seorang istri melainkan lebih dari itu tanggung jawab seorang suami. Perhatikan surat Luqman, di sana kita menemukan pesan seorang ayah bernama Luqman, kepada anaknya. Ini menunjukkan bahwa seorang ayah harus menentukan kompas jalan hidup sang anak. Nabi saw. Adalah contoh seorang ayah sejati. Perhatiannya kepada sang cucu Hasan Husain adalah contoh nyata, betapa beliau sangat sayang kepada anaknya. Bahkan pernah berlama-lama dalam sujudnya, karena sang cucu sedang bermain-main di atas punggungnya.

              Kini banyak kita saksikan seorang ayah sangat cuek pada anak. Ia beranggapan bahwa mengurus anak adalah pekerjaan istri. Sikap seperti inilah yang sangat tidak disukai para wanita.

Kesebelas, Menang Sendiri

            Setiap manusia mempunyai perasaan ingin dihargai pendapatnya. Begitu juga seorang istri. Banyak para istri tersiksa karena sikap suami yang selalu merasa benar sendiri. Karena itu Umar bin Khaththab lebih bersikap diam ketika sang istri berbicara. Ini adalah contoh yang patut ditiru. Umar beranggapan bahwa adalah hak istri mengungkapkan uneg-unegnya sang suami. Sebab hanya kepada suamilah ia menemukan tempat mencurahkan isi hatinya. Karena itu seorang suami hendaklah selalu lapang dadanya. Tidak ada artinya merasa menang di depan istri. Karena itu sebaik-baik sikap adalah mengalah dan bersikap perhatian dengan penuh kebapakan. Sebab ketika sang istri ngomel ia sangat membutuhkan sikap kebapakan seorang suami. Ada pepetah mengatakan: jadilah air ketika salah satunya menjadi api.

Keduabelas, Jarang Komunikasi

            Banyak para istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar rumah. Sebaik-baik suami adalah yang selalu mengontak sang istri. Entah denga cara mengirim sms atau menelponnya. Ingat bahwa banyak masalah kecil menjadi besar hanya karena miskomunikasi. Karena itu sering berkomukasi adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan rumah tangga.
          Banyak para istri yang merasa jengkel karena tidak pernah dikontak oleh suaminya ketika di luar rumah. Sehingga ia merasa disepelekan atau tidak dibutuhkan. Para istri sangat suka kepada para suami yang selalu mengontak sekalipun hanya sekedar menanyakan apa kabarnya.

Ketigabelas, Tidak Rapi dan Tidak Harum

           Para istri sangat suka ketika suaminya selalu berpenampilan rapi. Nabi adalah contoh suami yang selalu rapi dan harum. Karena itu para istrinya selalu suka dan bangga dengan Nabi. Ingat bahwa Allah Maha indah dan sangat menyukai keindahan. Maka kerapian bagian dari keimanan. Ketika seorang suami rapi istri bangga karena orang-orang pasti akan berkesan bahwa sang istri mengurusnya. Sebaliknya ketika sang suami tidak rapi dan tidak harum, orang-orang akan berkesan bahwa ia tidak diurus oleh istrinya. Karena itu bagi para istri kerapian dan kaharuman adalah cermin pribadi istri. Sungguh sangat tersinggung dan tersiksa seorang istri, ketika melihat suaminya sembarangan dalam penampilannya dan menyebarkan bahu yang tidak enak.
Continue reading 13 SIFAT LAKI-LAKI YANG TIDAK DISUKAI WANITA

How The Media Work?

Here are Five starting point positions:
 1. The media show us what the world is like; they make sense of the world for us

The Processes of representation, interpretation, and evalution are absolutely central to the media.

 Re-Presentation 

       The press media, radio, and so on - has become a place where we receive most of the entertainment and Information about the world, so they are the main source for how we see the world. For example, most of us have some idea of ​​what the Himalayas and even what they look like, but this knowledge is likely to be gained not from actual experience we went there, but through reading about them, listen and watch media stories tell me about them. And see a picture of them.
Continue reading How The Media Work?

Semangat Memperbaiki Diri


SEMANGAT  MEMPERBAIKI DIRI
Semoga Allah, yang menggenggam langit dan bumi, membuka pintu hati kita semua agar dapat memahami hikmah di balik kejadian apapun yang menimpa dan semoga Allah membimbing kita untuk bisa menyikapi kejadian apapun dengan sikap terbaik dan bijaksana. Jika kita lihat dari berbagai fenomena yang saat ini menimpa negeri ini, maka akan terlihat bahwa sesungguhnya yang paling kita butuhkan sekarang adalah kedamaian. Mengapa? Sebab alam negeri kita ini sangatlah kaya. Akan tetapi, semua itu tidak bisa kita kelola jikalau waktu kita habis hanya untuk bertengkar. Jangankan sebuah negeri, dalam rumah tangga pun demikian. rumah yang kita bangun dengan megah, dilengkapi kamar mewah dengan kasur yang empuk, serta aksesoris yang mahal, tidak akan ternikmati andai kata suami dan istri sibuk bertengkar. Tidak akan bahagia jika orangtua dan anak selalu bertengkar. Ditempat kerja pun demikian. Jika karyawan  dan direksi atau manajemen gemar bertengkar, tentu suasana kerja tidak akan terasa nyaman.
Apa yang bisa kita peroleh dari pertengkaran? Bila kita telaah, salah satu penyebab terjadinya pertengkaran adalah karena kita belum terbiasa menyikapi perbedaan dengan cara yang paling tepat. Mental kita belum siap melihat perbedaan, kita sering melihat perbedaan itu sebagai permusuhan. Berbeda pendapat sering dianggap perlawanan atau ancaman, akibatnya setiap orang lebih sibuk membela pendapatnya sendiri.
Pertengkaran bisa terjadi manakala setiap orang membenarkan pendapatnya, setiap kelompok membenarkan argumennya. Ini merasa benar, itu merasa benar. Kita ambil contoh: seorang anak memilih jodoh atau kuliah yang sesuai dengan pilihannya sendiri. Sedangkan orangtua merasa benar dengan memilihkan jodoh atau tempat kuliah untuk masa depan anaknya. Akibatnya bisa ditebak, jika masing-masing merasa benar, maka pasti akan terjadi pertengkaran. Ya, setiap orang yang tidak terlatih untuk bisa memahami pendapat orang lain hasilnya adalah emosional.
Semua pertengkaran diawali dengan pembenaran. Ketika terjadi tawuran antarkampung dengan saling melempar batu, mengeroyok, dsb, dianggap oleh kedua pihak karena adanya alasan yang benar. Satu pihak merasa benar, pihak lain pun demikian, sehingga mereka merasa berhak pula untuk membalas karena sama-sama merasa benar. Akibatnya, terjadilah saling menyerang, saling membakar rumah. Ujung-ujungnya timbul korban, banyak yang terluka, cacat, terbunuh, lebih dari itu, hari-hari yang dilalui menjadi penuh ketegangan. Anak-anak tidak bisa sekolah lagi, suami tidak bisa mencari nafkah lagi, dan semacamnya. Lantas dengan begitu apa untungnya?`
Bagaimana melahirkan, “Rumahku adalah syurgaku, Rumahku adalah Istanaku” bagaimana jika rumah tidak lagi dapat terjalin hubungan yang serasi dengan lingkungan, berlawanan dengan kepribadian, martabat kehidupan kita, lingkungan tidak lagi harmonis, apakah  tidak lebih baik memilih diam dirumah, untuk menghindari diri dari suasana galau yang penuh dosa. Mengasingkan diri yang diajarkan syariat dan sunnah Rasulullah SAW, adalah menjauhkan diri dari kejahatan dan pelakunya, yaitu orang-orang yang lalai, dan snang membuat huru-hara. Dengan uzlah jiwa kita akan selalu terkendali, hati menjadi tenang dan sejuk, pikiran selalu jernih, dan kita akan merasa leluasa, serta bahagia berada di taman-taman ilmu pengetahuan dirumah.
Uzlah (mengasingkan diri), dari semua hal yang melalaikan manusia dari kebaikan, dan ketaatan merupakan obat, yang sudah dibuktikan kemujarabannya. Dalam uzlah kita mengisi waktu dengan menyuntikkan wawasan baru ke dalam akal pikiran. Menjalankan semua hal yang sesuai dengan kaidah “Takut Kepada Allah” dan dzikir. Pergaulan bebas dilingkungan kita, adalah pergaulan manusia dengan syetan-syetan penggoda maksiat dan kezhaliman, karenanya akan membuat kita mati tujuh kali dalam sehari. Sebelun mati yang sebenarnya. Maha benar Allah dengan segala firmanya: “Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka.” (QS. At-Taubah 9:47)
Orang yang bahagia menurut Al-Quran adalah orang yang nilai kebaikannya lebih berat walaupun sedikit dari kejelekannya. Semoga rumah kita membawa kebahagiaan dalam uzlah.
Hidup di dunia hanya satu kali dan belum tentu kita panjang umur, haruskah hidup yang sekali-kalinya ini sengsara karena permusuhan diantara kita?
Kita harus berbuat banyak untuk mencapai kedamaian, kalau tidak damai tidak ada yang bisa dinikmati, semua serba tidak nyaman, bekerja tegan, kuliah tegang, di jalan tegang, orangtua pun cemas melepas anaknya. Mungkin sudah saatnya bila kita bertekad untuk mengakhiri segala macam pertengkaran. Boleh jadi, program terpenting kita sekarang adalah belajar untuk tidak bertengkar. Ibu-ibu belajar untuk tidak bertengkar dengan suami, berani mengalah untuk tidak bertengkar. Demikian sebaliknya, bapak berani mengalah kepada istri untuk tidak bertengkar, mulailah dari diri sendiri! Insya Allah kedamaian akan dinikmati. Menyelamatkan dan mengubah bangsa ini harus kita awali dari diri sendiri. Meski kita sangat ingin bangsa ini berubah, kita ingin umat berubah, kita ingin keluarga berubah, kita ingin anak berubah, tapi diri sendiri kita tidak pernah berubah, tidak akan bisa! Silahkan suami member nasihat kepada Istri dengan memberikan nasihat yang terbaik, tapi bila disisi lain si suami sendiri tidak pernah berusaha memperbaiki diri, dijamin tidak akan efektif. Ibu member nasihat kepada anak sampai bibir berbusa-busa pun tidak akan efektif, kecuali kalau ibu sudah lebih dulu memperbaiki diri.
                Sekarang kita terlalu banyak memikirkan orang lain yang berubah sampai tidak ada waktu untuk mengubah diri. Para komandan, para pimpinan, ingin prajuritnya berubah, tidak akan terjadi sebelum para pemimpinnya mengubah diri.
                Jika seorang komandan ingin pasukannya berubah maka komandannyalah yang harus berubah. Bagaimana mungkin memerintah prajurit hidup bersahaja kalau pimpinannya tidak bersahaja. Jangan menyuruh orang lain, sebelum menyuruh diri sendiri, jangan melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri, sebab yang disuruh memiliki mata, telinga, dan pikiran. Setiap orang yang berbeda antara perkataan dan perbuatan akan jatuh wibawanya. Sebaliknya, walaupun kita tidak berkata tetpi kalau kita gigih memperbaiki diri itu sudah berdampak cukup banyak.


Continue reading Semangat Memperbaiki Diri
,

PIDATO PERSUASIF, PIDATO REKREATIF

            Berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) di tengah-tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara, tetapi berbicara yang menarik (atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan berpengaruh (persuasif). Dengan kata lain, manusia mesti berbicara berdasarkan seni berbicara yang dikenal dengan istilah retorika. Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkali disamakan dengan istilah pidato. Pada kesempatan ini, kita akan sama-sama membicarakan dan berlatih bagaimana kita harus mempersiapkan dan melakukan pidato, agar pidato kita itu memiliki daya tarik, informatif, rekreatif, dan persuasiff.
Continue reading PIDATO PERSUASIF, PIDATO REKREATIF
,

makanan untuk Menggiatkan Otak Pelupa


Makanan Untuk Menggiatkan Otak Pelupa !!!



1.      Ikan Mas
Banyak sekali kandungan vitamin B6 tersimpan dalam ikan air  tawar ini. Vitamin B6 merupakan salah satu anggota kelompok vitamin B-Kompleks membantu memperlambat penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir abstrak nonverbal.
Pilihan lain: Beragam Jenis ikan (Ikan laut maupun air  tawar seperti kakap, salmon, gindara, lele)
2.      Hati
Hati ayam atau hati sapi banyak mengandung vitamin B12, sebagaimana vitamin B6, peranan vitamin B12 pun sama, yakni membantu mempertahankan kesehatan dan kesegaran sel-sel otak, sehingga daya ingat tetap terjaga. Diperkirakan 20-50 persen penduduk lansia (berusia lebih dari 55 tahun) mengalami  perubahan sel permukaan lambung dan fungsi lambung. Kondisi ini menjadikan kemampuan lambung  menyerap vitamin B12 menjadi berkurang. Mempertimbangkan hal tersebut, kemunduran daya ingat pada lansia lebih memerlukan perhatian pla makan kaya vitamin B12. Jika memang diperlukan, bisa diberikan suplemen vitamin B12.
3.      Tempe
Sebagaimana hasil olahan kedelai seperti susu kedelai dan tahu, tempe pun sangat kya zat flavanoid. Salah satu antioksidan tangguh ini menghambat kemunduran daya ingat akibat proses penuaan, bahkan membantu memulihkannya. Flavanoid mencegah kerusakan sel akibat serangan radikal bebas, serta memperlancar  aliran darah yang menuju otak,
Pilihan lain: bawang bombai, wortel, brokoli, stroberi, tomat, jeruk lemon, jeruk nipis, jeruk orange, apel, delima.
4.      Semangka
Warna merah menandakan buah semangka kaya akan likopen, yang merupakan senyawa antioksidan kuat. Lansia yang kadar likopen dalam darahnya tinggi, secara mental lebih waspada dan mampu merawat dirinya sendiri dibanding  wanita dengan kadar likopen rendah. Demikian hasil riset tim dari University of Kentucky, AS.
5.      Bayam
Mengonsumsi bayam dapat meningkatkan asupan zat besi, yang bermanfaat menunjang kemampuan daya ingat terutama daya ingat jangka pendek, seperti mengingat nomor  telepon yang baru saja didiktekan teman. Mengingat bahan mata kuliah yang baru saja dihafal. Zat besi membantu menggiatkan aktivitas zat penghantar saraf dalam otak.
 
6.    Daun Singkong
Sayuran daun yang relative murah ini merupakan sumber vitamin B2 (Riboflavin) yang  andal. Zat gizi ini berperan menjaga kesehatan sel-sel otak dan memperlancar distribusi informasi, sehingga daya tangkap dan daya tanggap otak tetap baik. Pilihan lain: Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kacang Merah, Kedelai, Tempe, Tahu, Susu Kedelai, Daging sapi tanpa lemak, Ragi, Sayuran daun hijau terutama yang berwarna hijau gelap (Daun papaya, katuk, sawi hijau, kangkung, bayam).

Bagaimana gan tips di atas? Semoga dapat membantu. Kalo lapar silahkan dimakan… :D
Continue reading makanan untuk Menggiatkan Otak Pelupa